Aplikasi Koloid tidak terbatas. Aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai fenomena. Beberapa aplikasi penting dari koloid sebagai berikut.
A. Pemurnian air Air mengandung kotoran koloid. Kotoran ini dapat dibersihkan keluar dengan menggunakan elektrolit seperti Alum. Alum yang bermuatan ion positif Al3+ dapat menarik kotoran koloid yang bermuatan negatif. Jadi Alum digunakan untuk menghilangkan kotoran dan kotoran berada dalam larutan koloid.
B. Produk makanan Sejumlah besar makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari adalah koloid di alam. Misalnya, susu, mentega dan es krim adalah koloid di alam.
C. Obat-obatan Sebagian besar obat-obatan adalah koloid di alam. Koloid Kalsium dan emas dikelola oleh suntikan untuk meningkatkan vitalitas sistem manusia.
D. Pengendapan asap rokok menggunakan pengendap Cottrell Partikel koloid dari asap dan debu adalah sumber utama polusi di kota-kota industri besar. Asap curah hujan adalah teknik pengendapan partikel asap yang berada di udara. Partikel asap adalah partikel koloid bermuatan listrik tergantung di udara. Untuk menghilangkan partikel tersebut dari udara, digunakan pengendap Cottrell. Pengendap Cottrell menggunakan prinsip elektroforesis (pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik) untuk menyaring partikel asap. Udara yang mengandung partikel asap dan debu akan melewati elektroda logam yang ada dalam pengendap Cottrell. Partikel ini bermuatan akan bergerak ke arah berlawanan dari muatan elektroda.
E. Pembuangan limbah Kotoran dan lumpur partikel yang bermuatan listrik. Dengan menerapkan medan listrik di dalam tangki limbah, partikel kotoran mencapai elektroda bermuatan yang berlawanan, akandinetralkan dan digumpalkan. Partikel-partikel digumpalkan tersuspensi dalam larutan dan mudah dihilangkan.
D. Hujan buatan Koloid menemukan aplikasi lain dalam memproduksi hujan buatan. Awan terdiri dari partikel air bermuatan tersebar di udara. Partikel ini dinetralkan dengan menyemprotkan partikel bermuatan sebaliknya lebih awan. Partikel air dinetralkan bergabung membentuk tetes air besar. Dengan demikian, hujan buatan disebabkan oleh agregasi partikel menit dari air untuk membentuk partikel besar.
Sifat-sifat yang di miliki koloid yaitu: 1. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid.
3. Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. 4. Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif. Contohnya ada pada gambar diatas, yaitu Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif dan Koloid As2S3 bermuatan negatif.
5. Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
6. Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Sepengetahuan saya koloid pelindung dari cat adalah latex / binder, dimana latex / binder ini akan membentuk lapisan film transparan yang akan melindungi dan merekatkan cat ke permukaan. Cat sendiri sebenarnya adalah pewarna pigmen yang hanya menempel pada permukaan dan membutuhkan latex / binder sebagai pelapis luar untuk meningkatkan ketahanan lunturnya baik dari air, gosokan maupun cahaya.
7. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
8. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
baiklah terimaksih untuk pertanyaannya. disini saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan saudara nadila. cara pembuatan koloid secara kondensasi yaitu Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dibedakan menjadi dua, yaitu cara kimia dan fisika. Kedua cara ini banyak diterapkan untuk membuat koloid tipe sol, khususnya sol emas dan sol belerang.
a. Cara Kimia Pembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara reaksi kimia dapat dilakukan dengan empat macam, yaitu melalui reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi pemindahan, dan reaksi redoks.
Reaksi pengendapan
Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit, hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid, contoh pembuatan sol AgCI. Sol AgCI dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgN03 encer dengan larutan HCI encer atau NaCI encer. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3(aq) + HCl(aq)→AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCI(aq) AgCI(s) + NaN03(aq)
Reaksi hidrolisis
Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. Misalnya Sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCI3 ke dalam air mendidih. Larutan FeCI3 akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ ini akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi:
FeCI3(aq) + 3H20(ℓ) → Fe(OH)a(s) + 3HCl(aq).
Reaksi pemindahan/substitusi
Contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3. Sol As2S3 dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(lll) oksida. Reaksinya:
As203(aq) + 3H2S(g) →As2S3(s) + 3H20(ℓ).
Koloid lain yang dibuat melalui reaksi pemindahan yaitu sol belerang. Sol ini dibuat dengan menambahkan larutan HCI ke dalam larutan Na2S203. Campuran ini akan menghasilkan partikel- partikel belerang yang berukuran partikel koloid. Reaksi pada pembuatan koloid belerang sebagai berikut.
Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan oksidasi, misal pada pembuatan sol emas den sol belerang.
Sol emas (Au) Sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor non- elektrolit seperti formaldehid. Reaksinya: 2AuCI3 (aq) + 3HCHO(aq) + 3H20 (ℓ) → 2Au(s)+ 6HCI (aq) + 3HCOO H(aq) Sol belerang (s) Sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan S02 atau ke dalam larutan H2O2. Reaksi yang terjadi: 2H2S(g) + S02(aq) → 3S(s) + 2H2O(ℓ) H2S (g) + H202(aq) → S(s) + 2h2O(ℓ) b. Cara Fisika Cara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikan partikel koloid. Proses ini dilakukan melalui cara-cara berikut.
Pengembunan uap
Cara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan menguapkan raksa. Uap raksa selanjutnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
Pendinginan
Suatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan, tujuannya untuk menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu.
Penggantian pelarut
Penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu, misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol. Sol belerang dalam air, dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta konsep yaitu: Dalam membuat peta konsep ada enam langkah yang harus diikuti“ (Da-har, 1989:126). Keenam langkah tersebut adalah (1) menentukan bahan bacaan, (2) menentukan konsep-konsep yang relevan, (3) mengurutkan konsep-konsep itu, mulai dari yang paling inklusif sampai yang paling tidak inklusif atau contoh- contoh, (4) menyusun konsep- konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif (5) menghu-bungkan konsep yang berkaitan dengan garis-garis penghubung dan memberi kata penghubung pada setiap garis penghubung itu, dan (6) mengembangkan peta kon-sep tersebut, misalnya dengan menambahkan dua atau lebih konsep yang baru ke setiap konsep yang sudah ada dalam peta konsep.
assalamu'alaikum wr.wb saya ingin memberi saran mengenai peta konsep yang nada buat. menurut saya peta konsep yang nada buat cukup simpel dan mudah di mengerti tetapi ada baiknya di tambahkan lagi penjelasan agar siswa lebih mudah mengerti dan lebih pahham lagi mengenai peta konsep yang anda buat.
bagaimana aplikasi pada kehidupan sehari-hari tentang koloid?
BalasHapusAplikasi Koloid tidak terbatas. Aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai fenomena. Beberapa aplikasi penting dari koloid sebagai berikut.
HapusA. Pemurnian air
Air mengandung kotoran koloid. Kotoran ini dapat dibersihkan keluar dengan menggunakan elektrolit seperti Alum. Alum yang bermuatan ion positif Al3+ dapat menarik kotoran koloid yang bermuatan negatif. Jadi Alum digunakan untuk menghilangkan kotoran dan kotoran berada dalam larutan koloid.
B. Produk makanan
Sejumlah besar makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari adalah koloid di alam. Misalnya, susu, mentega dan es krim adalah koloid di alam.
C. Obat-obatan
Sebagian besar obat-obatan adalah koloid di alam. Koloid Kalsium dan emas dikelola oleh suntikan untuk meningkatkan vitalitas sistem manusia.
D. Pengendapan asap rokok menggunakan pengendap Cottrell
Partikel koloid dari asap dan debu adalah sumber utama polusi di kota-kota industri besar. Asap curah hujan adalah teknik pengendapan partikel asap yang berada di udara. Partikel asap adalah partikel koloid bermuatan listrik tergantung di udara. Untuk menghilangkan partikel tersebut dari udara, digunakan pengendap Cottrell. Pengendap Cottrell menggunakan prinsip elektroforesis (pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik) untuk menyaring partikel asap. Udara yang mengandung partikel asap dan debu akan melewati elektroda logam yang ada dalam pengendap Cottrell. Partikel ini bermuatan akan bergerak ke arah berlawanan dari muatan elektroda.
E. Pembuangan limbah
Kotoran dan lumpur partikel yang bermuatan listrik. Dengan menerapkan medan listrik di dalam tangki limbah, partikel kotoran mencapai elektroda bermuatan yang berlawanan, akandinetralkan dan digumpalkan. Partikel-partikel digumpalkan tersuspensi dalam larutan dan mudah dihilangkan.
D. Hujan buatan
Koloid menemukan aplikasi lain dalam memproduksi hujan buatan. Awan terdiri dari partikel air bermuatan tersebar di udara. Partikel ini dinetralkan dengan menyemprotkan partikel bermuatan sebaliknya lebih awan. Partikel air dinetralkan bergabung membentuk tetes air besar. Dengan demikian, hujan buatan disebabkan oleh agregasi partikel menit dari air untuk membentuk partikel besar.
Apa saja sifat dari koloid?
BalasHapusSifat-sifat yang di miliki koloid yaitu:
Hapus1. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid.
3. Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. (Catatan : Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+.
4. Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid bermuatan negatif. Contohnya ada pada gambar diatas, yaitu Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif dan Koloid As2S3 bermuatan negatif.
5. Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
6. Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
Sepengetahuan saya koloid pelindung dari cat adalah latex / binder, dimana latex / binder ini akan membentuk lapisan film transparan yang akan melindungi dan merekatkan cat ke permukaan. Cat sendiri sebenarnya adalah pewarna pigmen yang hanya menempel pada permukaan dan membutuhkan latex / binder sebagai pelapis luar untuk meningkatkan ketahanan lunturnya baik dari air, gosokan maupun cahaya.
7. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara ini disebut proses dialisis. Yaitu dengan mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah.
8. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
Tolong jelaskan pembuatan koloid secara kondensasi?
BalasHapusbaiklah terimaksih untuk pertanyaannya. disini saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan saudara nadila. cara pembuatan koloid secara kondensasi yaitu
HapusPembuatan koloid dengan cara kondensasi dibedakan menjadi dua, yaitu cara kimia dan fisika. Kedua cara ini banyak diterapkan untuk membuat koloid tipe sol, khususnya sol emas dan sol belerang.
a. Cara Kimia
Pembuatan koloid dari larutan sejati dengan cara reaksi kimia dapat dilakukan dengan empat macam, yaitu melalui reaksi pengendapan, reaksi hidrolisis, reaksi pemindahan, dan reaksi redoks.
Reaksi pengendapan
Pembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit, hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid, contoh pembuatan sol AgCI.
Sol AgCI dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgN03 encer dengan larutan HCI encer atau NaCI encer. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
AgNO3(aq) + HCl(aq)→AgCl(s) + HNO3(aq)
AgNO3(aq) + NaCI(aq) AgCI(s) + NaN03(aq)
Reaksi hidrolisis
Koloid dapat dibuat melalui reaksi hidrolisis, yaitu dengan mereaksikan garam tertentu dengan air. Misalnya Sol Fe(OH)3. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan cara menambahkan larutan FeCI3 ke dalam air mendidih. Larutan FeCI3 akan terionisasi menghasilkan ion Fe3+. Ion Fe3+ ini akan mengalami reaksi hidrolisis menjadi Fe(OH)3. Reaksi yang terjadi:
FeCI3(aq) + 3H20(ℓ) → Fe(OH)a(s) + 3HCl(aq).
Reaksi pemindahan/substitusi
Contoh koloid yang dibuat dengan cara pemindahan yaitu sol As2S3. Sol As2S3 dibuat dengan cara mengalirkan gas asam sulfida ke dalam larutan arsen(lll) oksida. Reaksinya:
As203(aq) + 3H2S(g) →As2S3(s) + 3H20(ℓ).
Koloid lain yang dibuat melalui reaksi pemindahan yaitu sol belerang. Sol ini dibuat dengan menambahkan larutan HCI ke dalam larutan Na2S203. Campuran ini akan menghasilkan partikel- partikel belerang yang berukuran partikel koloid. Reaksi pada pembuatan koloid belerang sebagai berikut.
Na2S203(aq) + 2HCI (aq) → 2NaCl(aq) + H2SO 3(aq) + S (s).
Reaksi redoks
Pembuatan koloid dengan reaksi redoks selalu disertai dengan perubahan bilangan oksidasi, misal pada pembuatan sol emas den sol belerang.
Sol emas (Au)
Sol emas dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan reduktor non- elektrolit seperti formaldehid.
Reaksinya: 2AuCI3 (aq) + 3HCHO(aq) + 3H20 (ℓ) → 2Au(s)+ 6HCI (aq) + 3HCOO H(aq)
Sol belerang (s)
Sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan S02 atau ke dalam larutan H2O2. Reaksi yang terjadi:
2H2S(g) + S02(aq) → 3S(s) + 2H2O(ℓ)
H2S (g) + H202(aq) → S(s) + 2h2O(ℓ)
b. Cara Fisika
Cara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikan partikel koloid. Proses ini dilakukan melalui cara-cara berikut.
Pengembunan uap
Cara pengembunan uap diterapkan pada pembuatan sol raksa (Hg). Sol raksa dibuat dengan menguapkan raksa. Uap raksa selanjutnya dialirkan melalui air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
Pendinginan
Suatu koloid dapat dibuat melalui proses pendinginan, tujuannya untuk menggumpalkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu.
Penggantian pelarut
Penggantian pelarut digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu, misalnya pada pembuatan sol belerang. Belerang sukar larut dalam medium air. Oleh karena itu, air diganti dengan alkohol. Sol belerang dalam air, dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alkohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteskan sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
hal apa yang perludiperhatikan dalam pembuatan peta konsep ?
BalasHapushal yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta konsep yaitu:
HapusDalam membuat peta konsep ada enam langkah yang harus diikuti“ (Da-har, 1989:126). Keenam langkah tersebut adalah (1) menentukan bahan bacaan, (2) menentukan konsep-konsep yang relevan, (3) mengurutkan konsep-konsep itu, mulai dari yang paling inklusif sampai yang paling tidak inklusif atau contoh- contoh, (4) menyusun konsep- konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif (5) menghu-bungkan konsep yang berkaitan dengan garis-garis penghubung dan memberi kata penghubung pada setiap garis penghubung itu, dan (6) mengembangkan peta kon-sep tersebut, misalnya dengan menambahkan dua atau lebih konsep yang baru ke setiap konsep yang sudah ada dalam peta konsep.
assalamu'alaikum wr.wb saya ingin memberi saran mengenai peta konsep yang nada buat. menurut saya peta konsep yang nada buat cukup simpel dan mudah di mengerti tetapi ada baiknya di tambahkan lagi penjelasan agar siswa lebih mudah mengerti dan lebih pahham lagi mengenai peta konsep yang anda buat.
BalasHapusTerimakasih untuk sarannya. Saran anda sangat membantu saya dalam membuat peta konsep selanjutnya
HapusApakah dengan menggunakan peta konsep ini bisa membuat siswa paham dengan materi yg diajarkan?
BalasHapusMenurut saya mungkin banyak membantu siswa dalam memahami materi.
Hapus