Selasa, 21 Februari 2017

TUGAS TERSTUKTUR



TUGAS TERSTRUKTUR

TUGAS TATAP MUKA KE-2 DAN KE-3

A.    Pertanyaan

1.      Menurut cognitive theory of multimedia learning bahwa ada tiga asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi tersebut dengan memberikan contoh masing-masing media yang relevan untuk pembelajaran kimia?

2.      Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran  kimia?

B.      Jawaban :

1.      Ada tiga asumsi yang mendasari teori kogitif tentang multimedia learning, yakni: dual- channel (saluran ganda), limited-capacity (kapasitas terbatas), dan active-processing (pemrosesan-aktif). Asumsi-asumsi dirangkum dalam figure 1.1
Asumsi
Deskripsi
Kutipan terkait
Saluran-ganda
Menusia memiliki saluran terpisah untuk memproses informasi visual dan informasi auditori
Paivio,1968,
Baddeley, 1992
Kapasitas-terbatas
Manusia punya keterbatasan dalam jumlah informasi yang bisa mereka proses dalam masing-masing saluran pada waktu yang sama
Baddeley, 1992
Chandler & Sweller, 1991
Pemrosesan-aktif
Manusia melakukan pembelajaran aktif dengan memilih informasi masuk yang relevan, mengorganisasikan informasi-informasi itu ke dalam representasi mental yang koheren, dan memadukan representasi mental itu dengan pengetahuan lain
Mayer, 1999; Wittrock, 1989
·        
 Dual Channel
Sistem kognitif manusia terdiri dari dua saluran berbeda untuk mewakili  dan memanipulasi  pengetahuan, yaitu 1) visual-pictorial channel dan auditory-verbal channel (Baddeley,1986, 1999; Paivio, 1986). Gambar memasuki sistem kognitif melalui mata dan dapat diproses sebagai pictorial representations pada visual-pictorial channel. Kata-kata lisan memasuki sistem kognitif melalui telinga dan dapat diproses sebagai verbal representations pada auditory-verbal channel.

·     Limited Capacity

Setiap saluran pada sistem kognitif manusia memiliki keterbatasan kapasitas untuk memegang dan memanipulasi pengetahuan (Baddeley, 1986, 1999; Sweller, 1999). Ketika banyak gambar (atau bahan-bahan visual lainya) disajikan pada saat bersamaan, saluran visual-pictorial bisa menjadi overload. Ketika banyak kata-kata lisan (dan sounds lainnya) disajikan pada saat bersamaan, saluran auditory-verbal bisa menjadi overload.

·     Active Processing

Pembelajaran bermakna (meaningful learning) terjadi ketika pebelajar terlibat dalam pengolahan aktif pada saluran, termasuk memilih kata-kata dan gambar yang relevan, mengorganisasikan kata-kata dan gambar ke dalam model pictorial dan verbal yang koheren, dan mengintegrasikan kata-kata dan gambar satu sama lain dengan pengetahuan awal (prior knowledge) yang sesuai (Mayer, 1999, 2001; Wittrock, 1989). Proses pembelajaran aktif tersebut lebih memungkinkan terjadi ketika corresponding verbal and pictorial representations berada pada memori kerja pada waktu yang sama.

              CTML menerima model bahwa terdapat tiga struktur penyimpanan yang dikenal sebagai sensory memory, working memory, dan long-term memory. Sweller (2005 dalam Sorden, 2005) mendefinisikan sensory memory sebagai struktur kognitif yang memungkinkan kita untuk melihat informasi baru, working memory sebagai struktur kognitif dimana kita secara sadar memproses informasi, dan long-term memory sebagai stuktur kognitif yang menyimpan basis pengetahuan kita. Mayer (2005a dalam Sorden, 2005) menyatakan bahwa sensory memory memiliki 1) visual sensory memory yang secara singkat memegang gambar-gambar dan printed text sebagai gambar visual (visual images); dan 2) auditory memory yang secara singkat memegang kata-kata lisan (spoken words) dan suara (sounds) sebagai auditory images.

 Schnotz (2005 dalam Sorden, 2005) mengacu kepada sensory memory sebagai sensory registers atau sensory channels menunjukkan bahwa meskipun kita cenderung untuk melihat dua saluran sensoris yaitu mata untuk memori kerja visual dan telinga untuk memori kerja auditory, bahwa adalah mungkin ada saluran sensori lainnya untuk memperkenalkan informasi ke memori kerja seperti “membaca” dengan jari melalui huruf braile atau orang tuli dapat “mendengar” dengan membaca bibir. Memori kerja hadir untuk menseleksi informasi dari sensory memory untuk pengolahan dan pengintegrasian.

2.Theory Dual coding yang dikemukakan alan paivio ( paivio, 1971-2006 ) menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua chanel , yaitu chanel verbal seperti teks dan suara, dan chenel visual ( non verbal image) seperti diagram , gambar, dan animasi. Kedua chenel ini dapat berfungdi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan ( sadoski,paivio,goeks 1991).
Channel verbal memproses informasi secara berurutan sedangakan chenel non verbal memproses informasi secara bersamaan ( singkron/paralel). Contohnya informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata – kata atau verbal dan ilustrasi yang relevan memiliki kecendrungan lebih mudah diperlajari  dan dipahami dari pada infooormasi yang menggnakan teks saja, suara saja, perpaduan tek dan suara saja , atau ilustrasi saja.
Theory dual coding juga menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari chenel verbal dan non verbal (najar,1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua chenel pemprosesan informasi (verbal Dan non verbal ) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama , yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.

10 komentar:

  1. Baiklah saya sedikit menambahkan jawaban dari soal nomor 2,menurut saya Teori dual coding ini jika dikaitkan dengan bagaimana seseorang memroses suatu informasi baru, dapat dinyatakan bahwa teori ini mendukung pendapat yang menyatakan seseorang belajar dengan cara menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Peneliti berpendapat bahwa seorang tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja lebih lama juga memiliki prior knowledge yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang memiliki masa kerja lebih pendek, sehingga dapat diharapkan bahwa para tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih mudah memahami informasi baru yang disampaikan.

    BalasHapus
  2. Adakah kelemahan dari dua teori di atas yg telah anda jelaskan

    BalasHapus
  3. Berapa kapasitas yang di gunakan untuk sistem kognitif pada manusia?

    BalasHapus
  4. bagaimana penerapan teori dual coding dalam multimedia pembelajaran kimia?

    BalasHapus
  5. assalamualaikum, :)
    disini saya akan menambahkan jawaban pada pertanyaanpertama dan kedua.
    1. pertanyaan pertama mengenai Contoh media yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia adalah : pada materi hidrokarbon, dapat di tampilkan gambar atau struktur suatu senyawa hidrokarbon melalui media infokus yang telah dibuat sebelumnya dalam bentuk soft file power point sambil memberikan penjelasan secara verbal sehingga pembelajar dapat memproses informasi baik melalui kanal visual maupun kanal verbal. Dan terjadi proses pengintegrasian yang terjadi apabila pembelajar membangun jalinan antara model verbal dan model visual. Ketika ingin menampilkan suatu gambar maka harus memperhatikan beberapa prinsip contohnya prinsip keterdekatan waktu dengan menyajikan gambar dan teks yang berhubungan secara bersamaan. Kemudian materi hidrokarbon disampaikan secara sistematis, terurut dan jelas. Misalnya dimulai dari pengertian hidrokarbon, jenis-jenis hidrokarbon, struktur senyawa hidrokarbon, sistem penamaan senyawa hidrokarbon, sifat-sifat senyawa hidrokarbon dan reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon. Selain itu gambar dan teks yang disajikan tidak boleh ditampilkan secara berlebihan, karena adanya keterbatasan kapasitas dalam memproses informasi jika gambar atau teks yang disajikan terlalu berlebihan maka otak tidak dapat menyerap semua informasi untuk dapat disimpan kedalam memori jangka panjang.

    2. pertanyaan kedua mengeanai Teori dual coding, Cue summation dan cognitive load theory (CLT) adalah teori-teori yang berakar pada psikologi kognitif yang dijadikan landasan dalam merancang multimedia pembelajaran. Teori dual coding yang dikemukakan oleh Paivio (1986) menyatakan bahwa kognisi manusia menggunakan dua saluran pemrosesan informasi yaitu informasi verbal (logogens) berupa kata (lisan atau tertulis) dan informasi nonverbal (piktorial/imagens).

    Teori dual coding mengidentifikasi tiga cara pemrosesan informasi, yaitu:
    (a) pengaktifan langsung representasi verbal atau piktorial,
    (b) pengaktifan representasi verbal oleh piktorial atau sebaliknya
    (c) pengaktifan secara bersama-sama representasi verbal dan piktorial.

    terimakasih ,, :))

    BalasHapus
  6. jawaban nomor 2 tanmbahan dari saya
    Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal memroses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.
    Teori dual coding mengidentifikasi tiga cara pemrosesan informasi, yaitu:
    1. pengaktifan langsung representasi verbal atau piktorial,
    2. pengaktifan representasi verbal oleh piktorial atau sebaliknya
    3. pengaktifan secara bersama-sama representasi verbal dan piktorial.
    Sedangkan Mayer (2003) mengintegrasikan teori dual coding ini ke dalam model SOI (Selecting Organizing Integrating) dalam pemrosesan informasi. Hal terpenting yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah gagasan bahwa kemampuan terbatas memori kerja, visual maupun auditori, seharusnya menjadi pokok pikiran ketika seseorang hendak mendesain atau menyiapkan sesuatu multimedia pembelajaran.

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum, saya ingin bertanya apakah dari ketiga asumsi tersebut saling berkaitan sebagai acuan untuk merancang suatu media pembelajaran?

    BalasHapus
  8. assalamu'alaikum wr.wb saya ingin menambahkan jawaban nomor satu tentang postingan bloga anda diatas.
    Contoh media pembelajaran kimia yang digunakan dalam pembelajaran dapat berupa kartu game, papan deret Volta, atau dengan media computer berbentuk animasi. Media pembelajaran kelarutan, hasil kali kelarutan, dan koloid dapat menggunakan media komputer yang mendukung animasi sehingga memudahkan siswa dalam pemahaman. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan banyak terdapat konsep dan hitungan kimia sedangkan materi koloid berupa konsep-konsep kimia. Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa animasi percobaan pada media komputer sehingga siswa memahami konsep-konsep. Selain itu, animasi komputer tersebut dapat dilengkapi dengan soal-soal untuk melatih pemahaman materi yang disajikan secara menarik sehingga mendorong siswa untuk berlatih dengan suasana yang lebih menyenangkan.

    BalasHapus
  9. Saya ingin membantu menambahkan jawaban nomor 2 .
    Teori dual coding dikemukakan oleh Paivio (1986) menyatakan bahwa kognisi manusia menggunakan dua saluran pemrosesan informasi yaitu informasi verbal (logogens) berupa kata (lisan atau tertulis) dan informasi nonverbal (piktorial/imagens).
    Teori dual coding mengidentifikasi tiga cara pemrosesan informasi, yaitu:
    1. pengaktifan langsung representasi verbal atau piktorial,
    2. pengaktifan representasi verbal oleh piktorial atau sebaliknya
    3. pengaktifan secara bersama-sama representasi verbal dan piktorial.
    Mayer (2003) mengintegrasikan teori dual coding ini ke dalam model SOI (Selecting Organizing Integrating) dalam pemrosesan informasi. Hal terpenting yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah gagasan bahwa kemampuan terbatas memori kerja, visual maupun auditori, seharusnya menjadi pokok pikiran ketika seseorang hendak mendesain atau menyiapkan sesuatu multimedia pembelajaran.

    BalasHapus
  10. assalamualaikum wr wb,saya ingin menambahkan mengenai jawaban nomor dua bahwa teori dual coding ini dapat di terapkan dalam pembelajaran kimia karena teori dual coding menggunakan channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. dalam pembelajaran kimia terdapat cukup banyak materi yang dapat di pakai menggunakan teori dual coding ini, seperti materi asam basa dimana kita dapat menggunakan media lab virtual,sehingga lebih memudahkan peserta didik dalam memproses informasi yang kita sajikan

    BalasHapus